Salah satu hal yang paling males aku lakukan dalam hidup ini adalah mendatangi kantor Samsat Kota Malang di Jl. S. Supriyadi Sukun buat mengurus STNK setiap lima tahunan. Lima tahunan aja males apalagi setiap tahun ya? Hehe..Selain membayangkan proses yang lama, berjubel orang apalagi di masa pandemi begini, penyebab utamanya adalah jauh banget rasanya dari rumah. nyaris 10 km. Tapi setelah ini kayaknya gak bakal males lagi ke sana karena ada bakso enak yang bikin pengen makan dan makan lagi hahaha
Tapi kali ini, aku mau cerita sebagai pengingat saat akan mengurus kembali ke sana. Selama masih punya kendaraan bermotor, pasti akan jumpa urus beginian. Kecuali situ sultan ya, sudah ada yang turun menguruskan ke sana 😀 Oya, ini pesan temanku yang cantik-baik dan bekerja di kantor itu (tapi bukan di area pelayanan pelanggan ya), datanglah ke sana sebaiknya tidak hari Senin karena itulah hari paling ramai. Jadi kuikuti saran beliau datang di hari Selasa (11/8/2020) walau tetap saja ramai tapi mungkin lebih mendingan daripada hari Senin.
Yang pasti dibawa sebagai persyaratan administrasinya adalah BPKB, STNK, KTP, dan kendaraan bermotornya 😀 Yang akan diceritakan di sini adalah proses perpanjangan STNK motor tapi kupikir mobil sama aja prosesnya. Sekedar tips, bawalah bolpoin sendiri dan juga pasangan, baik resmi ataupun cabutan 😛 Ini berguna sekali buat melakukan antrean kendaraan sementara kamu bisa menyiapkan administrasinya.
Saat masuk ke area Samsat, langsung belok kanan gedung utama. Di sana sudah mengular antrean gosok mesin. Kami sampai di sana sekitar pukul 9 pagi. Sementara suamiku antre, aku lari ke kantin/koperasi di sayap kiri gedung dekat dengan orang mengantre. Pertama, aku beli map di deretan kios paling kanan, seharga dua ribu. Kalau ini kata kuncinya bilang “motor”. Antara motor dan mobil warna mapnya beda. Selanjutnya ke tempat fotokopi dan bilang saja akan mengurus “lima tahunan motor”. Nanti pegawai fotokopi di sana akan menggandakan persyaratan yang dibutuhkan dan mereka sudah tahu berapa jumlahnya. Bayar FC-nya 10 ribu. Petugas juga akan mengumpulkan semua persyaratan asli tadi dalam map ini, Tenang saja, KTP-nya aman karena diberi bungkus plastik dan diklip rekat di dalamnya.
Setelah itu, segeralah ke loket Layanan Cek Fisik sebelah pojok kanan depan melewati terop pemeriksaan pintu masuk utama gedung Samsat untuk mengambil kertas gesek, dengan menunjukkan berkas fotokopi-an tadi. Kulihat banyak orang yang kecele karena saat mau ambil, ditanya dulu mana berkasnya. Biasanya ada antrean juga di sini, tapi kebetulan saat aku datang, tidak ada orang antre. Jadi langsung menuju loket, menunggu sebentar dipanggil untuk menerima kertas gesek. Setelah itu, aku kembali menemui suamiku yang antre.
Untuk antrean, ini memang kudu sabar ya…Diniati piknik saja karena sekalian sun bathing mematikan kuman. Di jalur motor, ada sekitar 2-4 orang yang bertugas menggesek nomor rangka dan nomor mesin. Untuk motor-motor standar pada umumnya, petugas paham dimana letak yang harus digosok. Mungkin aja kalian akan bawa motor edisi langka yang petugasnya gak tau dimana yang mau digosok, kalianlah yang wajib tanggap memberi tahu ya hehe.. Bisa bikin lama nyari tempat gosoknya kalau petugas tidak tahu kan?
Setelah digosok, dicek akurasinya dengan BPKB asli, dan ditandatangani petugas, segeralah ke loket ujung “Pelayanan Cek Fisik” untuk mengesahkan hasil gosokan tadi. Di situ mengisi form, taroh berkas dan kertas gosok motor distempel petugas. Kalau sudah menerima kembali, berjalanlah ke area depan untuk mengantre masuk gedung utama. Di sana ada kursi-kursi yang diatur berbanjar dua dan diberi jarak. Oya, di sini tidak ada kartu antrean ya, siapa cepat dia dapat kursi jadinya. Di area ini tersedia tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Sebaiknya kalian segera cuci tangan setelah proses panjang di luar tadi ya… Tunggu dipersilakan petugas masuk bersekian orang sesuai jumlah kursi tadi. Niatnya baik, membatasi orang agar tidak masuk berbarengan. Oya, sebaiknya kalian juga minum dulu atau makan bekal jika bawa untuk menambah tenaga. Di dalam sudah kurang memungkinkan jika mengeluarkan makanan/minuman karena ruangan ber-AC. Kuatir virusnya nempel di makanan hehe
Nah, di sinilah ujian dimulai. Saat masuk, kulihat tiada social distancing. Diminta sih sama petugas, tapi sungguh tidak memungkinkan. Ruangan penuh banget hiks…Asli agak ngeri aku di dalam. Tapi ya bismillah sehat saja, mau gimana lagi? Saat masuk, langsung belok kiri ke Loket “Layanan Verifikasi”. Letakkan map dan tumpuk di situ. Tunggu sampai dipanggil kembali untuk menerima map. Untuk segala macam keperluan, tetap ditumpuk di antara dua tumpukan yang tersedia. Ada beberapa petugas yang memeriksa kembali berkas, jadi relatif cepat. Berkas yang didahulukan adalah berkas paling bawah. Jangan nakal dengan menaruh berkasmu langsung di bawah ya haha
Setelah itu bergeserlah ke Loket “5 Tahun Penomeran”, dua loket dari loket pertama. Meski di kaca tertempel persyaratannya, letakkan saja berkas kita tadi dan tunggu. Di bagian ini lumayan lama. Tidak banyak juga kursi tersedia dan carilah posisi yang usahakan sendiri untuk berjaga jarak dengan orang lain.
Dari loket 5 tahunan, berkas kita nanti diambil di sebelah kiri loket itu (satu deret ke kiri loket petugas). Di sini diminta antre berjajar oleh petugas. Saat dipanggil pakai mic, kita akan tanda tangan terima bukti dan seperangkat bukti pengambilan STNK, dan diberi form kosong yang perlu diisi untuk diberikan ke loket sebelahnya lagi. Di loket itulah, kita akan terima nomor antrean untuk melakukan pembayaran di Loket Kasir. Isian di nomor antrean itu diisi ya…Karena petugas kasir akan meminta mengisi dan lebih memudahkan kerja mereka.
Duduklah di kursi-kursi depan loket pembayaran. Ada beberapa loket pembayaran yang dibuka. Di sana juga menerima pembayaran debet melalui mesin EDC selain membayar tunai. Sebaiknya menyiapkan uang pas ya biar gak susah dicarikan kembalian. Oh ya, sebenarnya pajak motorku ini sudah kelewatan bayar hehe. Tetapi masih mendapatkan insentif penghapusaan denda pajak sampai akhir Agustus 2020, program dari Dispenda Pemprov Jatim. Lumayan hehe…
Setelah itu, tinggal ke loket terakhir sebelah loket bayar dengan memberikan STNK lama. Tunggu dipanggil untuk menerima cetak STNK baru plus yang lama juga. Jangan kaget kalau ternyata, nomor STNK-nya beda dengan yang sebelumnya/lama hehe…Tepat adzan Zuhur, kuterima STNK ini. Segera keluar gedung dan menuju tempat pengambilan plat kosong. Alhamdulillah stok banyak. Dulu kami pernah kehabisan stok plat dan males banget 2 kali ke sini belum ada terus.
Setelah itu, baru ke tempat plat dicetak. Tunjukkan STNK asli di sini dan mengantrelah. Cepat saja kok mencetak plat ini. Kalau menurutku sih, usahakan semua proses sampai cetak plat nomor ini selesai sebelum jam istirahat dimulai ya..Kalau sudah kena jam istirahat, duluuu, entah sekarang, jam bukanya lagi tidak sesuai prosedur. Semoga sekarang sudah berubah. Jadi kami bersyukur banget sudah selesai semuanya tanpa melewati jam istirahat.
Kami jalan melewati kantin menuju parkiran. Berhubung perut sangaaat lapar, kami tergiur dan akhirnya pilih makan bakso. Patokan gampang memutuskan mau makan di luar atau tidak adalah apakah penjualnya pakai masker, selain tempat dan alatnya bersih plus bisa dimakan panas haha..Kupikir, virusnya mati kalau kena kuah bakso panas hahaa…Ini juga pakai berdoa banget semoga dijauhkan dari virus corona. Di luar ini, sejak pandemi datang, kami nyaris gak pernah makan di luar loh atau bahkan sering pesan antar makanan siap saji. Saking kali ini sungguh sangat kelaparan hehe… Doakan gak papa ya…Tetap sehat dan selamat melewati masa pandemi. Aamiin..
Btw, bakso Samsat ini enak banget loh pentolnya, baik kasar dan halus. Kuahnya ringan tapi gurih dan seger. Sepertinya gorengannya (ada bakso dan pangsit goreng) enak tapi menurutku karena terlalu terekspose dan gak panas, kuskip. Tapi aku mencoba juga pangsit basahnya. Aduh enaknyaa….Jarang banget aku bisa makan pangsit basah yang jadi teman bakso karena biasanya gak enak, misal kulitnya keras/terlalu tebal dan rasanya aneh, isiannya bikin males ngunyah karena gak niat dan nanggung rasanya. Yang ini beda, enak lah… Suamiku malah beberapa kali ngajak lagi ke Samsat hanya karena mau nyobain baksonya haha..
Sepulang dari Samsat, lanjutkanlah hidup seperti biasa. BPKB akan diambil satu bulan dari hari mengurus dan diambil ke Polres Malang Kota Jl. Jakgung Suprapto. Kemarin Senin 14/10/2020), aku mengambil BPKB. Prosesnya sangat mudah, hanya perlu mengantre sebelum masuk dan perhatikan jam kerjanya. Persiapkan berkas copian yang dibawakan dari Samsat plus tunjukkan KTP dan STNK asli. Setelah di dalam, akan dipanggil sesuai nomor antrean untuk menyerahkan berkas dan kembali menunggu untuk dipanggil menerima BPKB. Jika sudah selesai, selamat… Pengurusan ganti plat nomor 5 tahunan dianggap sudah tuntas sampai ke akar-akarnya 😀
Kena biaya berapa kak..
Kebetulan saya juga telat pajaknya..
Matinya thun bulan januari 2020..
Dan ini baru mau ngurus
Hai juga Kak..
Untuk nominalnya kok aku lupa ya berapa rupiah yang harus dibayar 🙁 tapi yang jelas seperti tertera di lembar pajak yang dijadikan satu di STNK itu. Berhubung sedang ada program pemutihan, jadi tidak bayar denda/nol rupiah.
Setiap tahun Pemprov Jatim mengeluarkan program ini. Apa ditunggu saja program ini datang? Soalnya telat sehari dan setahun sama saja dendanya hehe
Oya, baru baca berita, ini sedang ada program insentif itu..
https://news.ddtc.co.id/berlaku-mulai-besok-ada-pemutihan-pajak-kendaraan–29252
Ini berlaku untuk warga Jawa Timur ya hehe
Persyaratannya apa aja kak untuk cek fisik bantuan untuk ganti plat 5 tahunan di samsat kota malang ?kebetulan sepeda motor saya ada di kota malang plat nomer kendaraan luar kota malang
Halo..maaf baru balas ya..
untuk syaratnya sama seperti yang ditulis panjang dalam tulisan ini.
Bedanya, cek fisik bisa dilakukan di Samsat Kota Malang dan berkasnya dikirim ke kota asal pakai ekspedisi. Jadi motornya gak perlu dibawa pulang. Begitu yaa…
matur suwun kakak. akan segera dilaksanakan untuk cek fisik bantuan luar kota.