buku islami progresif

#10: 5 Buku Perspektif Muslimah Reflektif

Ramadan adalah momentum tepat untuk kembali merefleksikan keimanan kita. Salah satunya adalah dengan membaca buku-buku islami yang berperspektif perempuan progresif.

Rata-rata cara beragama kita adalah melalu jalur keturunan. Orang tua kita yang menjadikan kita beragama sama dengan mereka. Bagi yang beriman “apa adanya”, barangkali memercayainya begitu saja. Kita beriman karena doktrin-doktrin yang kita terima sejak kecil dengan tidak kritis. Hanya saja, sebagai makhluk berakal, kita perlu merefleksikan kembali cara beragama kita.

Artinya, saat kita bersyahadat, kita betul sungguh-sungguh menjadikan Allah Swt satu-satunya tuhan yang akan disembah dan meyakini Rasulullah Muhammad Saw sebagai nabi pembawa risalah Islam yang terakhir. Tidak hanya hafal dan karena kebiasaan sejak kecil.

Sayangnya, patriarkhi sudah merajalela, termasuk merebut tafsir dalam beragama. Yang selalu tertangkap adalah wajah Islam yang maskulin dan cenderung menjadikan perempuan adalah makhluk ciptaan kedua. Padahal Allah Swt telah berfirman bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan di hadapan Allah dalam hal ketakwaannya. Adapun perbedaan keduanya bukan semata untuk merendahkan salah satunya.

Berikut adalah koleksi buku-bukuku yang kuanggap sebagai bacaan reflektif sebagai perempuan Islam/muslimah yang progresif.

1. Sejarah Tuhan

Pertama kali memiliki buku ini adalah saat tahun ketiga kuliah, sekitar tahun 2002, masih dalam bentuk fotocopy. Buku aslinya bercover perpaduan abu-abu dan putih dan terbit pada 2001. Sayangnya habis dimakan rayap dan akhirnya berkesempatan memiliki lagi buku cetakan XV-2016.

Saat awal-awal membaca, mulai menyadari bahwa Tuhan adalah “buah pemikiran” manusia itu. itu adalah proyeksi kebutuhan dan hasrat manuasi. Karena kata Karen Amstrong, manusia pada dasarnya makhluk spiritual, yang menyadari ada entitas lain yang lebih maha dari dirinya sebagai manusia. Untuk itu, manusia pada awalnya menyembah benda-benda yang dianggap bertuah dan disebut dengan animisme-dinamisme. Pada akhirnya, manusia menciptakan agama sebagai jalan untuk menemukan makna dan nilai kehidupan.

Oya, soal Tuhan orang Islam, bisa disimak detil pada bab 5 tentang Keesaan: Islam. KIta akan diajak berefleksi kembali, bagaimana Nabi Muhammad pertama kali menerima wahyu dan gambaran masyarakatnya saat itu. Juga melihat kembali apa itu esensi Islam sebagai agama dan benarkah menjadikan perempuan

Buku ini merupakan hasil penelitian dan hasilnya ditulis dengan memikat oleh Karen Armstrong, dulunya seorang biarawati dari Ordo Society of Holy Child Jesus. Jika kalian ingin tahun bagaimana sejarah ide dan pengalaman tentang Tuhan dari tiga kepercayaan monoteistik yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam dari persepsi umat manusia tentang Tuhan sejak masa Ibrahim, bacalah buku ini.

2. Muhammad

Buku ini adalah buku hasil referensi teman-teman muslim di Komunitas Charlotte Mason Indonesia saat perlu membaca tentang kisah hidup Nabi Muhammad Saw yang sastrawi. Awalnya memang untuk bahan bacaan belajar anak-anak namun akhirnya justru kamilah orang tua, dan juga sebagai muslim, perlu membaca buku ini.

Kalau sebelumnya, saat membaca buku lain tentang kehidupan Nabi, tidak banyak detil personal dan menyentuh yang bisa terasa. Membaca buku ini mampu mendekatkan kita umat yang berjarak ribuan tahun dan akhirnya mengerti mengapa kita perlu menyembah Allah Swt dan mengagumi secara utuh gambaran hidup manusiawi Nabi Muhammad..

Narasi yang indah dan detil dan disertai data yang akurat akan membawa perasaan kita saat membacanya. Dialog-dialog yang dibawakan juga menunjukkan betapa Nabi Muhammad adalah pribadi yang agung, terlepas sifat manusiawinya yang punya rasa takut atau marah. Patut kiranya kita umat Islam membaca buku ini sebagai referensi untuk lebih mengenal sosok yang kepadanyalah nanti di akhirat, kita mengharapkan syafa’atnya.

3. Quran Menurut Perempuan

Selama ini, sering kita dengar, tafsir Al Quran tapi kita tidak tahu betul apakah sebenarnya Islam betul-betul mencintai kita, umat perempuan? Terlalu banyak tafsir Al Quran yang nyaris semuaya ditulis oleh laki-laki. Akibatnya, perempuan selalu menjadi objek dan yang didefinisikan oleh laki-laki. Buku karya Amina Wadud ini, akan memberi pandangan, bagaimana membaca Al Quran dengan semangat keadilan bagi perempuan khususnya.

Soal seperti apa Amina Wadud melihat posisi perempuan dalam Al Quran dan bagaimana seharusnya menafsirkan ayat Al Quran yang adil gender, silakan baca buku ini ya..Kamu tidak akan rugi dan akan semakin diperkaya atas hasil pemikiran teolog perempuan yang pemikirannya progresif dalam membongkar tafsir Al Quran yang tidak adil gender bahkan netral gender.

4. Tafsir Kebencian: Studi Bias Gender dalam Tafsir Qur’an

Senada dengan buku Amina Wadud dalam hal menafsirkan ulang Al Quran, buku karya Zaitunah Subhan spesifik menyoroti kemitrasejajaran laki-laki dan perempuan dalam perspektif Islam. Dalam buku yang merupakan hasil disertasi penulisnya, kita akan diajak melihat mengapa perempuan diposisikan sangat rendah didasarkan pada interpretasi suatu ayat dalam Al Quran.

Buku ini menjadi penting dibaca karena penulis menggunakan konteks historis dan sosiografis perempuan Indonesia dalam untuk menjelaskan aneka permasalahan “kodrat perempuan” yang menjadi bahasan.

5. Beriman Tanpa Rasa Takut

Merasa yakin bahwa yang kita anggap sebagai pemimpin agama adalah bukanlah oknum yang mengatasnamakan Islam untuk mencapai tujuannya? Sebagai muslim, apakah kita beriman kepada Allah agar masuk surga dan dijauhkan dari neraka, tanpa berani berpikir kritis atas keimanan kita?

Jika kalian sudah lama tidak tergelitik dan tak ada pantikan apapun setelah membaca buku, cobalah baca buku fenomenal dan kontroversial ini saat pertama diterbitkan. Buku ini bergaya tulisan curhat dan cerita yang disampaikannya dengan humoris namun tajam dan mengena langsung misalnya atas doktrin bagaimana harus beriman tanpa perlu mempertanyakan kembali. Membaca buku ini seolah mengalami sendiri apa yang menjadi pertarungan penulisnya walau menggambarkan kondisinya yang tidak terlalu jauh terjadi juga di Indonesia.

Karena sebagian buku ini adalah buku lama, kecuali Sejarah Tuhan dan Muhammad, aku tidak tahu apakah di pasaran masih ada. Coba cari di toko buku atau lokapasar (marketplace) kesayangan kalian ya.. Atau dari kalian, sudah punya seperti punyaku? Yang mana, yuk kita sharing!

Dan jangan lupa, selalu bawa buku kemana pun kita pergi sebagai salah satu barang wajib dalam tas kita.

*Tulisan ini adalah rangkaian challenge menulis harian yang diselenggarakan Blogger Perempuan edisi Ramadan 2021

Facebook Comments
Kenalkan saya, Happy Budi :) Dulu pernah ngeblog namun tidak istiqomah. Sekarang belajar menulis lagi :D Menulis ini sebagai bagian merawat ingatan, menebar manfaat, dan bagian dari menikmati hidup. Sebuah persepsi dari seorang Happy. Selamat membaca dan berdiskusi ya :)
Posts created 44

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas