Bagiku, bicara harapan untuk blogku sendiri itu berat. Apa sih harapan itu? Mengacu pada KBBI, harapan adalah keinginan supaya terjadi. Harapan itu abstrak, tak nampak, tidak berwujud namun didasarkan pada hal yang kuat diyakini seperti nilai, impian, petuah, atau norma dengan tujuan dapat terwujud. Agar tercapai tentu ada upaya yang dilakukan baik secara vertikal, memohon doa pada Yang Kuasa dan horizontal dengan bekerja, berlatih, berupaya, dan beraktivitas lainnya mengacu pada tercapainya tujuan harapan.
Dalam dunia blogging, siapa orangnya, jika punya blog lalu tidak berharap blognya akan bermanfaat? Setidaknya bagi dirinya sendiri karena bisa menghasilkan cuan baik melalui endorsing atau ajang ikut lomba terus menang. Minimal uneg-unegnya tersalurkan tersalurkan melalui tulisan. Atau aneka pengalaman dan pencapaiannya tertuliskan dalam blognya sebagai bagian dari portofolio hidupnya.
Tentunya, setelah bermanfaat untuk dirinya sendiri, idealnya blog juga berguna bagi orang yang membacanya. Ada nilai, pengalaman, atau hal lain yang bisa dipetik oleh pembaca. Jadi blog, sifatnya tidak indivisualistik narsistik namun memiliki nilai sosial.
Soal awal mula membuat blog, dulu ya lebih pada menulis ide-ide yang berlompatan di kepala. Entah itu cerita hidup sehari-hari, hal yang kutemui dan menarik, atau sesuatu yang kupikirkan dan cukup ruwet di kepala jika tidak dikeluarkan. Saat itu juga masih menggunakan blog gratisdan ganti beberapa kali.
Setelah menikah, juga ingin melanjutkan nge-blog. Harapannya bisa merekam proses menjadi orang tua awal berikut memotret fase tumbuh kembang anak, resep mpasi, dan keribetan membagi waktu antara kuliah S2, kerja, menjadi ibu, dan jadi diri sendiri. Nyatanya cuma beberapa kali posting.
Akhirnya, sejak akhir September 2019, niat nge-blog kembali menggebu. Harapannya, aku bisa menuliskan semua hal yang aku pahami dan kujalankan dalam hidupku sebagai ibu, istri, orang tua anak homeschooler, dan berbagi cerita aktivitas sosial yang digeluti. Belum rutin setiap hari posting sih, bahkan ada bulan yang tidak terisi.
Tapi, sekarang bukanlah waktu untuk menyesali. Pasti ada cara dilakukan agar harapan itu tercapai.
Pertama, melatih konsistensi menulis berapa pun dan tentang apapun setiap hari. Salah satunya adalah dengan ikut challenge Blogger Perempuan ini. Sesederhana tulisan tetaplah rumit jika penulis tidak tahu mau menulis apa kan? Jika kebiasaan baru ini berhasil dilakukan, semua tujuan menulis blog untuk diri sendiri tercapai. Pada saatnya, blogku nanti akan bisa memberi manfaat bagi orang lain, para pembaca blogku, baik yang memang sengaja menuju langsung atau terdampar dan tersesat ke blogku.
Kedua, banyak membaca dan mengendapkan hasil bacaan. Membaca adalah amunisi terbaik bagi kualitas tulisan. Sering membaca maka akan memperkaya tulisan. Keduanya berbanding lurus. Mungkin ada yang menolak pernyataan ini, tetap bisa menulis walau tidak pernah membaca. Ya bisa jadi begitu, tapi soal kualitasnya dan manfaatnya, bisa dinilai lebih lanjut: menjadi tulisan berkah atau sampah.
Ketiga, menetapkan pencapaian. Meski hanya ngeblog untuk diri sendiri, setidaknya punya target pencapaian seperti berapa tulisan yang harus dihasilkan dalam setahun, tema apa saja, atau berapa lomba menulis blog yang perlu diikuti. Tidak perlu terbebani namun teruslah melaju naik.
Keempat, berinvestasi dalam meningkatkan pengetahuan misalnya mengikuti seminar atau lokakarya terkait dengan penulisan dan tema-tema yang kita minati. Investasi di sini tidak selalu dengan uang, namun bisa berupa tenaga, pikiran, dan waktu yang dialihkan ke sana.
Kelima, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, memohon petunjuk dan kelancaran menjalankan yang kita upayakan. Sekuatnya kita berusaha, Tuhanlah yang menentukan dan menilai sejauh apa kita berusaha. Tugas kita hanyalah mencoba dan melakukan yang terbaik. Soal hasil, itulah hak prerogatif Tuhan, bukan domain kita.
Jadi, mari kita lihat bersama, seberapa jauh blogku ini bermanfaat untuk pembacanya alias apakah harapanku akan tercapai?
*Tulisan ini adalah rangkaian challenge menulis harian yang diselenggarakan Blogger Perempuan edisi Ramadan 2021